Unsur-Unsur Dalam Karya Sastra
Pada bagian ini kita akan membahas Unsur-Unsur Dalam Karya Sastra untuk menambah wawasan kita. Yang kami rangkum menurut Cakrawala Unik
Sebuah karya sastra yang baik seharusnya mengandung
unsur-unsur pembentuk. Unsur-unsur pembentuk sebuah karya sastra ada dua, yaitu
:
1. Unsur intrinsik
à unsur-unsur yang ada
di dalam karya sastra itu sendiri yang mencakup tema, tokoh, alur, latar,
amanat dan sudut pandang cerita, dimana aspek-aspek tersebut keberadaannya
melekat pada karya sastra dan menjadi bagian yang sangat penting, serta mutlak
ada
2. Unsur ekstrinsik
à
unsur-unsur dari luar yang memengaruhi isi karya sastra yang meliputi nilai
moral, nilai budaya, dan nilai agama. Nilai-nilai adalah sifat-sifat (hal-hal)
yang penting atau berguna bagi kemanusiaan atau sesuatu yang menyempurnakan
manusia sesuai dengan hakikatnya
Aspek-aspek pembentuk unsur intrinsik adalah
1. Tema
à gagasan, ide atau
pikiran utama di dalam karya sastra yang mendasari karya itu. Dalam karya
sastra, tema senantiasa berkaitan dengan nilai-nilai kehidupan dan pola tingkah
laku. Tema cerita terkadang dinyatakan secara eksplisit oleh pengarangnya, baik
melalui dialog, pemaparan, maupun judul karya sastra
2. Tokoh
à
penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh. Ada beberapa metode dalam
menyajikan watak tokoh, yaitu :
- Metode langsung à
pengarang secara langsung menyebutkan watak tokoh-tokoh dalam cerita
- Metode tidak langsung à
penyajian watak tokoh melalui pemikiran-pemikiran si tokoh, percakapan,
dan pendeskripsian tingkah laku tokoh yang disajikan oleh pengarang.
Pendeskripsian tersebut dapat pula dilihat dari penampilan fisiknya dan dari
gambaran lingkungan atau tempat tinggal tokoh
- Metode kontekstual à
penyajian watak tokoh melalui gaya bahasa yang dipakai pengarang
3. Alur
à Rangkaian peristiwa
yang direka dan dijalin dengan saksama dan menggerakkan jalan cerita melalui
rumitan ke arah klimaks dan selesaian. Alur sebuah cerita terbagi menjadi tiga
bagian, yaitu :
- Awal, terdiri dari :
·
Paparan (exposition) à
pengarang menyampaikan informasi sekadarnya kepada pembaca, misalnya
memperkenalkan tokoh cerita, keadaannya, tempat tinggalnya, pekerjaannya,
maupun kebiasaan-kebiasaannya, serta menata adegan dan hubungan antar tokoh
·
Rangsangan (inciting
moment) à
peristiwa yang mengawali timbulnya berbagai macam masalah atau
pertentangan-pertentangan, misalnya dengan kemunculan seorang tokoh baru atau
suatu kejadian yang merusak keadaan yang pada awalnya selaras
·
Gawatan (rising
action) à
munculnya masalah antara tokoh utama dengan sesuatu sebagai kelanjutan dari
bagian rangsangan. Masalah yang terjadi dapat berupa masalah dengan tokoh lain,
diri sendiri, nilai-nilai, lingkungan, dan lain-lain
- Tengah, terdiri dari :
·
Tikaian (conflict) à
perkembangan masalah menjadi pertikaian/perselisihan antara dua kekuatan yang
bertentangan
·
Rumitan (complication)
à
perselisihan yang semakin meruncing.
·
Klimaks à inilah bagian cerita
yang paling mendebarkan. Di bagian ini ditentukan bagaimana nasib tokoh, apakah
mereka mengubah sifatnya dan berhasil menyelesaikan masalah, atau sebaliknya
- Akhir, terdiri dari :
·
Leraian (falling
action) à
perkembangan peristiwa ke arah selesaian. Di sini terlihat titik terang
pemecahan masalah, yaitu perselisihan yang tadinya sudah mencapai titik gawat,
berangsur-angsur surut dan nampak ada jalan keluarnya
·
Selesaian (denouement) à
bagian akhir atau penutup cerita. Di bagian ini dijelaskan tentang nasib-nasib
yang dialami para tokoh.
4. Latar
à segala keterangan,
petunjuk dan pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang dan suasana
terjadinya peristiwa dalam cerita. Latar meliputi penggambaran letak geografis
(termasuk topografi, pemandangan, perlengkapan, ruang), pekerjaan atau
kesibukan tokoh, waktu berlakunya kejadian, dan musim.
5. Amanat
à gagasan yang mendasari
karya sastra atau pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca.
6. Sudut pandang cerita (point of view)
à posisi pengarang dalam membawakan cerita.
Aspek-aspek pembentuk unsur ekstrinsik adalah :
1. Nilai moral
à nilai untuk manusia
sebagai pribadi yang utuh, misalnya kejujuran, nilai yang berhubungan dengan
akhlak, nilai yang berkaitan dengan benar dan salah yang dianut oleh golongan
atau masyarakat, nilai tentang ajaran baik dan buruk, kewajiban, dan
sebagainya.
2. Nilai budaya
à nilai-nilai yang
disepakati dan tertanam dalam suatu masyarakat, lingkup organisasi, atau
lingkungan masyarakat, yang mengakar pada suatu kebiasaan, kepercayaan,
simbol-simbol, dengan karakteristik tertentu yang dapat dibedakan satu dan
lainnya sebagai acuan perilaku dan tanggapan atas apa yang akan terjadi atau
sedang terjadi.
3. Nilai agama
à konsep mengenai
penghargaan tinggi yang diberikan oleh warga masyarakat pada beberapa masalah
pokok dalam kehidupan keagamaan yang bersifat suci sehingga menjadikan pedoman
bagi tingkah laku keagamaan warga masyarakat bersangkutan.
Demikianlah Unsur-Unsur Dalam Karya Sastra yang disusun oleh Cakrawala Unik
Untuk Info, Kritik&Saran Follow&Mention @cakrawalaunik