Teknik Pembuatan Sediaan Histologi (Plus Gambar)
Cakrawala Unik-
Teknik Pembuatan Sediaan Histologi:
1) Pengambilan Bahan
Mengambil bahan dari tubuh hewan yang masih hidup atau selembat-lambatnya 4 jam post-mortem, untuk menghindari terjadinya pencernaan oleh enzim (autolisis) atau bakteri.
2) Fiksasi
Untuk mencegah terjadinya post mortem, mengeraskan jaringan supaya mudah dipotong. Bahan untuk larutan fiksasi adalah formalin 10%, mercuri bichloride, kalium bichloride, osmic acid, pieric acid, acetic acid, ethyl alcohol, larutan buoin dan lainnya.
3) Dehidrasi
Bertujuan untuk menarik air dari jaringan dan diganti dengan alkohol. Caranya jaringan dimasukkan ke dalam alkohol dengan konsentrasi meningkat yaitu dari 70% sampai alkohol absolut
4) Penjernihan (Clearing)
Bertujuan agar jaringan menjadi transparan. Menggunakan xylol, toliol, chloroform, benzene, cedar oil.
5) Pengeblokan (Embedding)
Bertujuan untuk menginfiltrasi parafin ke dalam jaringan. Caranya memasukkan potongan jaringan dan parafin dalam oven agar parafin mencair kemudian dilakukan pencetakan.
6) Pemotongan (Sectioning)
Blok parafin yang sudah siap dipotong menjadi tipis yang disebut ribbon menggunakan mikrotom setebal 3-10 mikron. Masukkan ke water bath agar mencegah terjadinya artefak lipatan dan mencairkan parafin yang terpotong dalam jaringan. Kemudan jaringan diletakkan dalam obyek glass.
7) Pengecatan (Staining)
Bertujuan untuk memberikan kontras alamiah yang sudah ada dan untuk menonjolkan sel, jaringan dan bahan eksentrik yang hendak diteliti. Pada umumnya bahan cat larut dalam air, maka parafin yang tersisa harus dibersihkan dengan xylol, kemudian alkohol dengan konsentrasi menurun (dari alkohol absolut ke alkohol 70%) bertujuan memasukkan air ke dalam jaringan kembali
8) Penutupan sediaan (mounting)
Setelah dicat maka kelebihan cat dibersihkan dengan air atau alkohol kemudian diberikan balsam Canada satu tetes, ditutup dengan cover glass.
Share This Article