Friday, November 13, 2020

Felicola subrostratus: Kutu Kucing Taksonomi, Morfologi, Kepentingan dan Pengendalian

 Felicola Subrostratus

   


   Kutu ini termasuk Mallophaga yaitu kutu penggigit yang sering ditemukan di daerah kepala, muka, leher, aurikula dan punggung kucing (Rataj et al, 2004). Ciri khas kutu penggigit atau Mallophaga adalah kepala yang besar dan lebih lebar dari thorax. Panjang tubuh kutu Mallophaga adalah 2-3 mm, serta bagian mulut yang khusus untuk kutu penggigit (Greenwood, 2017).

   Felicola subrostratus memiliki kepala lancip, memanjang dan pada sebelah anterior meruncing menyerupai segitiga, antenanya tersusun oleh tiga segmen. Pada bagian abdomen ditemukan kaki pendek dengan satu cakar, tiga pasang spirakel halus dan beberapa bulu (Elit, 2018).



Gambar 1. Kutu Felicola subrostratus pada mikroskop (dok. pribadi)

 

Klasifikasi

   Klasifikasi Felicola subrostratus menurut Myers et al (2020)

Kingdom         : Animalia

Filum           : Arthropoda

Kelas           : Insecta

Ordo            : Phthiraptera

Famili          : Trichodectidae

Genus           : Felicola

Spesies         : Felicola subrostratus

 

Inang dan Predileksi:

   Inangnya definitifnya yaitu kucing. Predileksi di kulit dan rambut. Kucing yang memiliki rambut yang panjang, tua dan sakit-sakitan paling sering terkena parasit ini (Sahimin, 2012).

 

Siklus Hidup:

       Kutu betina dewasa meletakkan telurnya didasar rambut hewan dan akan menetas 1-2 minggu. Telur kutu biasa disebut juga sebagai nit. Kutu mengalami metamorfosis sederhana. Setelah telur menetas akan masuk ke fase nimfa. Nimfa mengalami 2 kali moulting dan menjadi kutu dewasa muda (Capcvet, 2013).

  Kutu merupakan parasit obligat yang artinya untuk hidup dan tumbuh berkembang memerlukan inang. Kutu hanya bisa beertahan 3-7 hari diluar tubuh inang.

Gambar 3. Siklus hidup kutu Felicola subrostratus (Sumber: Animalpatient.com)

  

Kepentingan:

    Kutu Felicola subrostratus menyebabkan kucing gelisah, stress dan tidak nyaman akibat gigitannya. Penularannya melalui kontak langsung antara sesama inang. Kutu ini memiliki derajat host specificity yang tinggi dan tidak menghisap darah. c

 

Diagnosa:

   Melalui penemuan ektoparasit pada kulit. Pengamatan secara mikroskopis untuk melihat morfologi kutu.

 

Prognosa:

    Fausta.

 

Pengendalian:

   Pendendalian infestasi kutu sering digunakan insektisida, karbamat, fipronil atau selamectin. Obat-obat ini bisa dalam bentuk bedak, cair,  ataupun dalam bentuk spray. Pengendalian dan pencegahan terhadap kutu ini yaitu membersihkan kebersihan rambut kucing karena kebanyakan kutu menginfestasi kucing yang rambutnya tidak bersih, nampak kusut dan kondisi sedang tidak sehat (de Barros et al, 2012)

 

Daftar Pustaka

Capvet. 2013. Lice for Dog. https://capcvet.org/guidelines/lice/ (diakses 13 November 2020)

de Barros, F. N., M. P. O. Farias, J. P. C. Tavares, L. C. Alves, and M. A. G. Faustino. 2012. In vitro Efficacy of Oil from the Seed of Carapaquianesis (andiroba) in the Control of Felicola Subrostratus. Brazilian Journal of Pharmacognosy 22(5): 1130-1133.

Elit, E. S. 2018. Identifikasi dan Prevalensi Ektoparasit pada Kelinci Lokal Ras Angora di Splendid Kota Malang dan Peternakan Kelinci Unggul Kota Batu sebagai Sumber Belajar Biologi Kelas X SMA. Universtas Muhammadiyah Malang.

Greenwood, S. 2017. Veterinary Parasitology Arthropod Parasites. Dept. of Biomedical Sciences. Universitiy of Prince Edward Island: 40-50.

Meyers, P., R. Espinosa, C. S. Parr, T. Jones, G. S. Hammond, and T. A. Dewey. 2020. The Animal Diversity Web. https://animaldiversity.org/accounts/Felicola_subrostratus/classification/ (diakses 13 November 2020)

Rataj, A. V., J. Posedi, and A. Bidovec. 2004. Ectoparasites: Otodectes cynotis, Felicola subrostratus and  Notoedres cati in the Ear of Cats. Slov Vet Res; 41 (2): 89-92.

Sahimin, N. 2012. Biodiversity and Epidemiology Study of Macroparasites from Stray Cats in Peninsular Malaysia. Universiti Malaya.

Siagian, T. B dan F. H. Fikri. 2019. Infestasi Ektoparasit pada Kucing di Klinik Hewan Kabupaten Bogor. Seminar Nasional Teknologi Terapan Inovasi dan Rekayasa (SNT2IR). Program Pendidikan Vokasi. Universitas Halu Oleo: 480-484.


Share This Article


Copyright © 2014 CakrawalaUnik